Literasisakti.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat akan bahaya hoax yang berpotensi mengganggu jalannya Pilkada serentak 2024.
Hoax dan disinformasi dianggap menjadi ancaman utama yang harus diantisipasi. Kapolri menyebutkan bahwa informasi yang tidak akurat atau palsu memiliki dampak besar dalam menggerus kepercayaan publik dan memperkeruh suasana.
Kapolri juga menyoroti tingginya aktivitas di media sosial yang mencapai 33 miliar interaksi, di mana 29% di antaranya adalah konten negatif.
Menurutnya, potensi penyebaran hoax dalam konten negatif ini harus segera ditanggulangi.
Ia menekankan bahwa masyarakat perlu lebih selektif dan jeli dalam menerima informasi di media sosial agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum tentu benar.
“Kesadaran untuk memilah informasi perlu ditingkatkan agar kita semua terhindar dari dampak negatif hoax,” ujar Kapolri.
Selain itu, Kapolri mengakui bahwa tantangan dalam memerangi hoax adalah kemudahan berita palsu menyebar dan diterima tanpa verifikasi.
Banyak masyarakat yang langsung mempercayai dan membagikan informasi yang mereka terima, tanpa menyadari dampak buruknya.
Menurutnya, masyarakat harus memahami bahwa berita hoax bisa menjadi alat provokasi yang berbahaya, terutama di momen penting seperti Pilkada.
Sebagai langkah preventif, Kapolri meminta Forkopimda untuk aktif mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menghadapi berita di media sosial.
Kapolri menegaskan pentingnya kesiapan Forkopimda untuk menangani berbagai potensi konflik yang mungkin muncul.
Mengingat Pilkada kali ini diadakan serentak, koordinasi antara berbagai pihak di lapangan menjadi kunci untuk menjaga keamanan dan kelancaran proses demokrasi di seluruh Indonesia.