Literasisakti.com, Wakatobi – Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menunjukkan ambisinya menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) 2026.
Bupati Wakatobi, H. Haliana, S.E., dengan penuh keyakinan menerima tantangan tersebut dalam acara Wakatobi Archery Cup 2024 yang digelar di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi, Minggu (15/12/2024).
“Kami siap menjadi tuan rumah! Kami harap ini menjadi momen yang bermanfaat untuk Wakatobi. Kami mengusulkan pelaksanaan di bulan Oktober atau November saat cuaca cerah, agar semakin banyak tamu datang dan menikmati keindahan Wakatobi,” ujar Haliana disambut tepuk tangan meriah.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Bupati menyerahkan satu set alat panahan kepada pesantren lokal untuk latihan, dengan dua set tambahan dijadwalkan menyusul.
Langkah ini diharapkan mendorong pembinaan atlet muda Wakatobi agar berprestasi di ajang nasional.
Ketua Fespati Sultra, drg. Randi Jufril, mengungkapkan bahwa Kejurnas Fespati memerlukan dua arena utama: challenge berkuda dan challenge ground.
“Fasilitas untuk challenge ground sudah siap. Tantangan berikutnya adalah menyediakan lapangan dan kuda untuk challenge berkuda. Jika semua terpenuhi, Wakatobi akan menjadi tuan rumah yang luar biasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kejurnas ini akan mendatangkan ribuan peserta dari 38 provinsi.
“Setiap provinsi akan mengirim sekitar 40 orang, belum termasuk pendamping. Mereka semua akan merasakan keindahan Wakatobi, membawa dampak positif bagi pariwisata kita,” imbuh Randi.
Selain olahraga, Kejurnas Fespati 2026 juga diproyeksikan menjadi momentum besar untuk memperkenalkan sport tourism di Wakatobi.
“Kombinasi antara olahraga dan wisata bahari adalah daya tarik unik Wakatobi. Dengan dukungan Pemkab dan masyarakat, kami optimis Wakatobi akan menjadi destinasi sport tourism yang diperhitungkan di Indonesia,” tutup Randi.
Agenda dua tahunan ini diharapkan menjadi katalisator bagi perkembangan olahraga panahan tradisional sekaligus mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi Wakatobi.